Dibalik penulisan kalender islam hijiryah
Dibalik penulisan kalender islam hijiryah

Dibalik Penetapan Kalender Islam/ Hijriyah

Posted on

Jika kita mendengar istilah penanggalan atau kalender hijriyah, maka penulisan kalender tersebut berdasarkan hijrahnya Rasulullah dari kota Mekkah menuju kota Madinah yang terjadi pada tahun ke 13 semenjak diangkatnya beliau menjadi Rasul. Akan tetapi penetapan kalender Islam belum ditulis semenjak beliau hijrah ke kota Madinah sampai beliau wafat, perputaran satu tahun pada masa setelah hijrahnya beliau masih berdasarkan waktu semenjak diangkat Rasulullah menjadi Rasul.

Bangsa arab sebelum lahirnya Rasulullah mereka sudah mengenal nama-nama bulan hijriyah dari muharram sampai dzulhijjah, hanya saja mereka belum mempunyai patokan tahun dalam perputaran 12 bulan. Mereka hanya berpatokan dengan kejadian-kejadian besar, seperti lahirnya Rasulullah yang terjadi pada tahun gajah karena bertepatan setelah penyerangan ka’bah oleh pasukan raja Abrahah maka mereka menamakan tahun tersebut dengan tahun gajah.

Penetapan kelender Islam atau kalender hijriyah ditulis pada masa khilafah Sayyidina Umar bin Khottob, bermula dari surat yang dikirim oleh Abu Musa al Asy’ari yang saat itu diangkat oleh Kholifah sebagai gubernur di sebuah daerah. Dalam suratnya beliau mengeluhkan “wahai Kholifah, saat engkau memberikan kami surat yang berisi perintah namun di dalam surat tersebut tidak ditulis tanggal dan tahunnya, sehingga kami tidak tahu kapan kami harus melaksanakan perintahmu”.

Setelah mendapat surat dari Abu Musa al Asy’ari, khalifah Umar bin Khottob mengumpulkan para sahabat untuk bermusyawarah dalam penentuan awal penanggalan bagi umat Islam. Kemudian lahirlah beberapa pendapat dari para sahabat dalam penentuan awal kalender Islam berdasarkan empat kejadian penting di masa Rasulullah yaitu kelahiran Rasulullah, diutusnya beliau sebagai Rasul, waktu wafatnya beliau dan waktu hijrahnya beliau ke Madinah.

Pendapat yang berdasarkan waktu dilahirkan dan diutusnya beliau tidak diambil, karena kedua peristiwa tersebut masih diperselisihkan dalam penentuan tanggalnya. Begitu juga pendapat yang berdasarkan waktu wafatnya Rasulullah tidak diambil, karena hal tersebut akan menjadi kenangan menyedihkan bagi umat Islam saat mengingat waktu wafatnya Rasulullah, maka yang disepakati oleh para sahabat dari pendapat-pendapat tersebut adalah bahwa kalender Islam ditulis berdasarkan waktu hijrahnya Rasulullah ke Madinah.

Para sahabat kembali bermusyawarah untuk menentukan bulan apa yang dijadikan permulaan awal bulan dalam kalender Islam yang berdasarkan waktu hijrahnya Rasulullah, kemudian disepakati bahwa permulaan awal tahun hijriyah dimulai dari bulan Muharram karena bulan Muharram jatuh setelah bulan Dzulhijjah yang merupakan bulan kembalinya kaum muslimin dari peristiwa yang besar yaitu ibadah haji. (Fathul Bari Syarah Shohih al Bukhari).

Dari ringkasan sejarah penetapan kalender hijriyah yang paling penting adalah hikmah dari kejadian hijrahnya Rasulullah ke Madinah, hijrah tersebut merupakan awal pergerakan baru dakwah Rasulullah dan awal kebangkitan umat Islam itulah yang dinamakan hijrah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lain untuk menjadi lebih baik lagi. Di kota Madinahlah beliau membangun pusat peradaban Islam, sehingga tersebarlah cahaya petunjuk Islam ke seluruh penjuru dunia yang juga sampai kepada kita pada saat ini.

Hijrah belum selesai hanya dengan adanya peristiwa hijrahnya Rasulullah dan para sahabat dari kota Mekkah ke kota Madinah, akan tetapi masing-masing setiap muslim masih dituntut untuk melakukan hijrah, hijrah dari meninggalkan kewajiban menjadi taat melaksanakannya, hijrah dari hal Allah murkai kepada yang Allah ridhoi itulah makna hijrah sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah:

(المُسْلِمُ مَن سَلِمَ المُسلِمُونَ مِن لِسَانِه وَيَدِه والمُهَاجِرُ مَن هَاجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنهُ (رواه الطبراني

“seorang muslim adalah jika orang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya (dari kezolimannya) dan seorang yang berhijrah adalah dia yang berhijrah dari sesuatu yang Allah larang”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *