puasa, bulan suci, bulan ramadhan, bulan penuh berkah,
puasa, bulan suci, bulan ramadhan, bulan penuh berkah,

Kala Ramdlan Tiba

Posted on

Ramadlan bukan sekadar bulan biasa bagi para mukminin. Bulan ini menjadi momen besar untuk mendapat berbagai pencapaian ibadah, baik berkaitan dengan ibadah kepada Allah atau ibadah yang menyangkut kehidupan sosial. Yang lebih istimewa, bulan ini memang dijadikan sebagai rahmat dan keberkahan bagi umat Rasulullah Muhammad Saw.

شهر رمضان شهر مبارك تفتح فيه أبواب الجنة وتغلق فيه أبواب السعير وتصفد فيه الشياطين وينادي مناد كل ليلة يا باغي الخير هلم ويا باغي الشر أقصر (أخرجه أحمد والبيهقي عن رجل من الصحابة رضوان الله عليهم

“Bulan Ramadlan adalah bulan yang diberkahi, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah setan-setan pada bulan itu. Setiap malam selalu ada orang yang mengundangkan suara: Wahai orang yang mengharapkan kebaikan datanglah, wahai orang yang menginginkan kejelekan tahanlah”.

Tentu tidak ada rahmat yang lebih besar selain dengan dibukanya pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka. Ini memberi pengertian bahwa kesempatan untuk berbuat baik jauh lebih luas. Bayangkan saja jika musuh kebaikan (setan) telah dibelunggu. Maka yang perlu kita hadapi hanyalah hawa nafsu. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik, kecuali jika kita memang menyia-nyiakan kesempatan agung ini dengan sengaja mengumbar hawa nafsu semata.

تفتح ابواب الجنة في أول ليلة من رمضان إلى آخر كل ليلة، وتغلق فيه أبواب النار وتصفد فيه مردة الشياطين ويبعث الله مناديا ينادي يا باغي الخير هلم هل من داع يستجاب له هل من مستغفر يغفر له هل من تائب يتاب عليه ولله عند وقت الفطر في كل ليلة من رمضان عتقاء يعتقهم من النار (رواه ابن صصرى في أماليه وابن النجار عن أنس رضي الله عنه(

“Pintu-pintu surga dibuka pada permulaan malam Romadlon sampai akhir tiap malam Romadlon, pintu-pintu neraka dikunci, Setan-setan dibelenggu, dan Allah mengutus orang yang mengumandangkan: Wahai orang yang mengharapkan kebaikan datanglah, adakah orang yang berdoa maka dikabulkan doa untuknya? Adakah orang yang beristighfar maka diampuninya? Adakah orang yang bertaubat maka diterima taubatnya? Dan bagi Allah pada waktu berbuka tiap malam dari Romadlon terdapat orang-orang yang dimerdekakan dari neraka.”

أول شهر رمضان رحمة ووسطه مغفرة وآخره عتق من النار (رواه ابن ابي الدنيا والخطيب والديلمي وابن عساكر عن أبي هريرة رضي الله عنه

“Permulaan bulan Ramadlan itu rahmat, pertengahannya maghfiroh dan akhirnya adalah kemerdekaan dari neraka. “

Selain rahmat kebaikan, Allah Swt menawarkan pengabulan permintaan dan taubat dalam bulan Ramadlan. Memanggil jiwa hamba-hamba untuk mendekat dengan-Nya. Maka, adakah alasan yang membuat kita mengabaikan penawaran ini? Terlebih penawaran ini langsung dari Tuhan yang menciptakan kita, pemilik segala yang ada di langit dan bumi. Dzat Yang Mahasuci dan Maha Menepati Janji.

نعم الشهر شهر رمضان تفتح فيه أبواب الجنة وتغلق فيه أبواب النيران وتصفد فيه مردة الشياطين ويغفر فيه إلا من تأبى (رواه الخطيب وابن النجار عن أبي هريرة رضي الله عنه

“Sebaik-baik bulan adalah bulan Ramadlan, pada bulan itu dibuka pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka, dibelenggu setan-setan yang sombong dan congkak, serta diampuni kecuali orang yang enggan.”

Semoga hal semacam ini tidak mengindikasikan adanya keengganan dalam diri kita. Enggan untuk meminta pengampunan dosa dan berpaling terhadap hal-hal yang bisa menjadi penyebab terampuninya dosa. Karena pada dasarnya, kala Ramadlan tiba, orang-orang yang beriman akan sibuk meyiapkan diri dan segala yang dimilikiya sebagai modal beribadah. Jauh berbalik dengan kaum munafik yang lebih memalingkan diri dan sibuk mencari aib orang-orang yang beriman.

Jika saja ini penawaran tentang wisata dunia atau diskon promosi produk fashion, tentu bakal berbeda ceritanya. Tidak sedikit kaum muslimin yang akan berbondong-bondong mengambil kesempatan. Bahkan dengan berdesak-desakan dan menunggu dalam antrian panjang sekalipun. Kebutuhan hari raya pun jauh telah direncanakan sampai lupa dengan kesiapan menghambakan diri kepada Tuhan semesta kala Ramadlan tiba. Dengan membandingkan hal semacam ini, apakah lantas nilai surga dan ampunan Allah Swt lebih rendah dari materi duniawiyah yang pasti akan musnah? Inilah pertanyaan yang harus kita renungkan bersama. Sebelum akhirnya kita tenggelam dalam penyesalan.

sumber:

http://www.dorar.net

https://maktabahsyamilah.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *