Dalam kitab-kitab kuning khususnya pada kitab fiqih banyak yang menerangkan jenis-jenis najis, baik dari kitab fiqih yang kecil hingga yang berjilid-jilid semuanya menjelaskan dengan sangat terperinci dalam membahas tentang najis.
Bahkan jika kitab itu dijadikan mata pelajaran di sebuah lembaga pendidikan, maka kajian-kajian mengenai najis akan selalu diulang disetiap tingkat pendidikan.
Semisal pada tingkatan Ibtidaiyah membahas tentang najis menggunakan kitab Safinatunnajah atau Mabadi’ul Fiqih, lalu pada tingkatan Tsanawiyah akan menjelasakan mengenai najis pada kitab Fathul Qorib dan pada tingkatan Aliyah pula akan diterangkan jenis-jenis najis pada kitab Fathul Mu’in.
Pengertian najis : secara bahasa najis adalah semua kotoran adapun secara syariat ialah setiap kotoran yang mencegah pada sahnya shalat, sekiranya tidak terdapat keringanan hukum pada najis tersebut.
Dan tidak termasuk dari golongan kotoran yang bisa mencegah sahnya shalat seperti air ludah dan ingus, serta yang mendapatkan keringanan dari syariat atau dimaafkan seperti darah yang sedikit dan najis yang tidak diketahui keberadaanya.
Apa Jenis-jenis Najis Tersebut ?
Najis yang dijabarkan dalam kitab-kitab fiqih ada 3 macam yaitu :
1. Najis Mugholladhoh
Najis Mugholladhoh ialah najisnya anjing dan babi atapun sebagian dari tubuhnya, membersihkan ataupun menyucikan najis ini dengan tujuh kali basuhan dimana disalah satu basuhannya menggunakan debu. Adapun yang afdhol ialah mendahului basuhan tersebut dengan debu di kali pertama basuhan lalu diikuti dengan air.
2. Najis Mukhoffafah
Najis Muhkhoffafah ialah najis yang ringan, seperti halnya air kencing anak bayi yang belum memasuki umur dua tahun dan tidak makan selain air susu. Cara menyucikannya pun dengan cara memercikan air diatas najis tersebut melebihi banyaknya air kecing dan menghilangkan wujud dan sifatnya berupa warna, bau dan rasa.
3. Najis Mutawashitoh
Najis Mutahwasitoh ialah seluruh jenis najis maksudnya selain dari najis mugholladoh dan mukhoffafah, najis mutawashitoh terbagi dua macam :
- Najis Hukmiyah yaitu najis tanpa warna, tanpa bau dan tanpa rasa, seperti air kencing yang sudah kering pada celana, cara menyucikannya atau menghilangkannya ialah dengan mengaliri air pada yang terkena najis.
- Najis Ainiyah yaitu najis yang memiliki warna, bau dan rasa, dan untuk menyucikanya dengan cara mencucinya dengan air hingga hilang semua warna, bau dan rasa najis tersebut. Adapun jika najis tersebut hilang dengan satu kali cucian maka itu sudah cukup, namun sangat disunahkan untuk menambah dua atau tiga kali cucian.
Setiap ibadah yang akan dilakukan tidak akan menjadi sah jika terdapat najis pada pakaian dan tempatnya.
Sumber : Kitab Al Aham ‘Mukhtassor Kitab Taqrirot Assyadidah’