Mempelajari tentang bab pertempuran memang menarik sekali untuk dibahas. Apalagi jika kita membahas mengenai perang hunain. Ketika menginjak tahun 8 Hijriah kala itu umat islam memang berada di bawah pimpinan Rasulullah sehingga telah berhasil membebaskan kota Mekkah. Kala itu mereka pun berusaha untuk menghancurkan semua berhala yang berada di sekelilingnya bahkan juga bebas untuk melaksanakan sholat di Ka’bah. Orang Quraisy sekaligus Kabila Arab kala itu banyak yang masuk Islam.
Rasulullah pun menerima keislaman mereka termasuk tentunya musuh beliau, Ikrimah bin Abu Jahal dan juga Abu Sufyan bin Harb. Hari Fathu Makkah inilah yang menjadi hari kemenangan bagi umat islam dimana kemenangan tauhid atas sebuah kesyirikan. Hanya saja tidak semua dari Kabilah Arab bisa masuk dalam agama Islam. Kabilah Hawazin serta Tsaqif memang sudah dikenal sangat pemberani hingga akhirnya bersatu sekaligus mengumpulkan sebuah kekuatan agar mampu menghadapi Rasulullah dan juga kaum muslimin.
Saat mendengarkan sebuah berita jika kedua kabilah ini sedang menghimpun sebuah kekuatan agar mampu menyerang kaum muslimin. Rasulullah pun akhirnya segera menyusun sebuah kekuatan yang mana menghadirkan 12.000 pasukan. Mereka pun berencana untuk bertolak menuju ke tempat musuhnya. Dari situ pihak musuh pun di pimpin oleh Malik. Dimana beliau sengaja memilih tanah pegunungan untuk melangsungkan perang hunain. Dimana tempatnya memang terbilang berliku bahkan juga berbukit. Malik ini akhirnya memberikan perintah kepada para pasukannya supaya mereka segera maju menuju ke lembah Hunain. Tentu saja jalur yang perlu dilewati musuh ini begitu sulit. Sehingga beliau pun memberikan perintah supaya mampu berhenti pada ujung Hunain, dimana jalan tersebut menurun curam menuju ke daerah daratan lembah.
selengkapnya baca juga resep makanan untuk menu harian anda.
Pada bagian sisi lembah memang ada jurangnya bahkan beberapa diantaranya itu berupa jalan masuk yang terbilang cukup luas. Sehingga kita pun bisa menyaksikannya dari atas ketika sedang tertutup dari bawah. Pada dua tempat itulah akhirnya Malik berusaha untuk menempatkan pasukan berkudanya. Beliau memberikan perintah supaya turun memberikan serangan terhadap musuh saat aba-aba telah diberikan. Sisanya untuk tentara yang lainnya pun berusaha untuk bergerak naik tentu saja menuju ke jalan yang lokasinya memang dekat dengan puncak jurang.
Sementara itu, para kaum muslimin sampai pada lembah Hunain saat hari kesepuluh tepatnya bulan syawal. Mereka pun berusaha untuk menuruni lembah Hunain seusai melaksanakan sholah subuh ketika harinya masih terlihat gelap. Suku Hawazin memang sudah lebih dulu sampai pada lembah tersebut hingga akhirnya mampu menduduki posisi paling penting pada lembah tersebut. Saat kaum muslimin sudah melewati sebuah lorong yang terbilang kecil. Pihak musuh ternyata sudah bersiap untuk menghujani mereka dengan panah sekaligus tombak. Bahkan mereka juga memberikan serangan yang terbilang mendadak. Suku Huwazin ini bisa dikatakan begitu ahli dalam melemparkan tombak apalagi memanah.
Saat menghadapi sebuah serangan yang mendadak ini, sebagian dari mereka kaum muslimin memilih untuk melarikan diri. Mereka memang berusaha untuk menyelamatkan dirinya. Detik-detik tersebut dibilang sebagai waktu yang paling darurat. Dimana hampir saja kaum kuffar memperoleh kemenangan. Kejadian tersebut seakan persis dengan kejadian yang sudah dialami oleh kaum muslimin saat berada di perang Uhud. Ternyata perang Hunain ini juga hampir sama dengan perang tersebut.
Kemenangan yang dirasakan kaum muslimin
Rasulullah kala itu mencoba terus bertahan di atas kendaraannya tanpa adanya rasa takut ketika memperoleh serangan yang terbilang bertubi-tubi ini. Beliau memang sudah dikelilingi oleh para sahabatnya dari Anshar sekaligus Muhajirin. Saat menyaksikan barisan kaum muslimin banyak yang lari kocar kacir. Akhirnya beliau memberikan perintah kepada Abbas supaya berteriak memanggil kaum Anshar. Pasukan pun akhirnya menyambut seruan tadi termasuk mereka yang tadinya sudah lari dari serangan musuhnya. Mereka pun akhirnya mengikuti perang Hunain yang sudah berkecamuk sengit sampai Allah memenangkan kaum muslimin.
Pada akhirnya dengan terselesaikannya perang Hunain ini, maka berakhirlah sudah sebuah perlawanan yang berasal dari bangsa Arab terhadap mereka bangsa Islam. Semua kekuatan sekaligus persenjataan yang mereka miliki sudah berhasil dipatahkan kekuatan islam. Dari situ akhirnya tiada lagi jalan lain kecuali menerima islam dan ikut tunduk di bawah hukum islam. Kala itu jumlah tawanan yang telah diperoleh dalam perang Hunain ini sekitar 6000 orang. Sedangkan untuk jumlah ternaknya yang sudah terkumpul mencapai 24.000 unta. Sedangkan untuk logam perak yang sudah terkumpul ternyata mencapai 4000 uqiyyah.
Pada saat itu yang ikut dalam barisan kaum muslimin ketika perang Hunain adalah sebagian orang yang baru masuk islam. Banyak dari mereka orang Arab Jahiliyah mempunyai suatu kebiasaan dalam menggantungkan senjatanya pada pohon Dzatu Anwat. Konon mereka juga bisa menyembelih binatang pada tempat tersebut.
Setelah membahas sedikit uraian mengenai perang hunain ini pastinya mampu menambah pengetahuan anda terkait dengan pertempuran tersebut. Dimana nantinya anda sudah mengerti bagaimanakah sebetulnya perang hunain ini bisa terjadi.