solusi di antara pilihan, istikharah
solusi di antara pilihan, istikharah

Solusi di antara Pilihan

Posted on

Dalam hidup, seringkali kita dapati masa-masa sulit yang cukup menyita pikiran. Perasaan bingung, takut, dan ragu jika salah dalam mengambil keputusan. Apalagi jika dihadapkan dengan pilihan tak menentu. Nah, bagaimana solusi untuk keadaan ini?

Shalat istikhoroh. Shalat menjadi bagian penting sebelum mengambil keputusan. Lewat shalat ini kita meminta petunjuk dan kebaikan dari Allah Swt. Tidak semua rencana yang kita buat mengandung kebaikan di sisi Allah Swt. Tidak ada yang tahu tentang apa yang bakal terjadi di tengah perjalan nanti. Oleh karenanya, meminta petunjuk kepada Allah Swt.

Nabi sendiri menganjurkan kita untuk beristikhoro dalam setiap urusan kita, tak hanya dalam urusan pernikahan saja, seperti yang banyak dipahami. Anjuran tersebut jelas tertulis dalam HR. Imam al Bukhori, sebagaimana yang dituturkan oleh Sy. Jabir bin ‘Abdillah Ra.:

Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kami shalat Istikharah untuk memutuskan segala sesuatu, sebagaimana beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan al-Qur-an. Beliau Saw. bersabda:

إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ ……..

“Jika Salah seorang diantara kalian berniat dlm suatu urusan maka lakukanlah Shalat Sunah dua Raka’at yg bukan Shalat Wajib, kemudian bedoalah meminta kepada Allah.”

Lantas, bagaimana dengan tata cara pelaksanaannya? Seperti shalat pada umumnya, terlebih dahulu kita berniat dengan niatan sebagai berikut:

أصل سنة الاستخارة ركعتين لله تعالى

Setelah niat, kita melakukan shalat dua rokaat seperti biasa dan di luar waktu yang dimakruhkan. Disunnahkan untuk rokaat pertama, (setelah membaca surat al Fatihah) membaca surat al Kafirun dan rakaat yang kedua membaca surat al Ikhlas. Kemudian berdoa:

اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلا أَقْدِرُ , وَتَعْلَمُ وَلا أَعْلَمُ , وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ , اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ , اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ : عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ , فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ . وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ

[HR. Al-Bukhari no. 1162, 6382 dan 7390]

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan ke-Mahakuasaan-Mu. Aku memohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Mahaagung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahui dan Engkau-lah Yang Mahamengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendak-nya menyebutkan persoalannya) lebih baik dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya ter-hadap diriku -atau Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘…Di dunia atau Akhirat’- sukseskanlah untukku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agamaku, penghidupanku, dan akibatnya terhadap diriku, atau -Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘…Di dunia atau akhirat,’- maka singkirkanlah persoalan tersebut, dan jauhkanlah aku dari padanya, takdirkan kebaikan untukku dimana saja kebaikan itu berada, kemudian berikanlah keridhaan-Mu kepadaku.”

Jika setelah shalat dan berdoa belum mendapat keluasan hati terhadap pilihan yang kita tujukan, maka bisa mengulang sebanyak tujuh kali dengan shalat dan doa yang sama. Sebagaimana yang dikabarkan oleh Sy. Anas Ra.:

إِذَا هَمَمْتَ بِأَمْرٍ فَاسْتَخِرْ رَبَّكَ فِيْهِ سَبْعَ مَرَّاتٍ ثُمَّ انْظُرْ إِلَى الَّذِيْ سَبَقَ إِلَى قَلْبَكَ, فَإِنَّ الْخَيْرَ فِيْهِ

“Jika engkau susah karena sebuah urusan, maka mintaklah pilihan kepada Tuhanmu sebanyak tujuh kali, kemudian lihatlah kepada apa yang terlintas kepada hatimu. Maka sesungguhnya pilihan tersebut ada di dalamnya.”

Tapi, kalau seandainya saja terasa berat beristikharah setelah shalat, bahkan dengan mengulang sebanyak tujuh kali, maka kita bisa masih bisa beristikharah walapun hanya dengan membaca doa di bawah ini:

اللّهُمَّ اخْتَرْلِيْ مَا هُوَ الخَْيْر

“Ya, Allah, berilah aku pilihan jika itu memang baik.”

Dengan mengulang-ulang sampai menemukan keluasan hati. Jika masih belum menemukan juga, bisa ditangguhkan terlebih dahulu jika hal tersebut memang memungkinkan. Jika tidak kita bisa mengambil pilihan termudah karena di dalamnya ada kebaikan, isya Allah.

Selanjutnya bertaubat memohon ampunan segala kemaksiatan yang telah kita perbuat. Dan beristighfar sebanyak mungkin. Semoga dengan demikian akan datang solusi dan pilihan terbaik dari Allah Swt. untuk kita sebagai hamba-Nya yang lemah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *