Ulasan Menarik Mengenai Latar Belakang Perang Jamal

Ulasan Menarik Mengenai Latar Belakang Perang Jamal

Posted on

Memang banyak sekali ulasan mengenai bab peperangan yang bisa kita pelajari. Dimana anda bisa menemukan berita apapun yang terbaru hanya dari inews. Bisa menemukan banyak resep makanan seakan membuat siapapun tertarik memasak. Kembali dengan pembahasan mengenai perang, kali ini kita akan membahas tentang perang Jamal.

Akankah anda sudah mengerti tentang perang tersebut? Perang Jamal merupakan salah satu peperangan yang terjadi di Basra Irak setidaknya tahun 656 masehi. Peperangan ini terjadi antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Talib sekaligus pasukan yang berpihak pada Aisyah.

Pada saat itu Aisyah memang sudah memperoleh kabar jika Utsman sudah terbunuh. Hingga akhirnya mereka pun berkumpul di Makkah dengan tujuan menuntut balas atas peristiwa terbunuhnya Utsman. Tak berselang lama Ya’la bin Munyah yang asalnya dari Bashrah sekaligus Abdullah bin Amir yang berasal dari Kuffah pun akhirnya dating ke Makkah. Mereka memang langsung keluar dari Makkah dimana kala itu diikuti pula dengan orang yang sudah ada dibelakang mereka.

Banyak dari mereka sudah berencana untuk pergi ke Bashrah hanya untuk mencari pelaku pembunuhan Utsman. Semuanya ini dilakukan sebab mereka sudah memandang jika mereka sudah lalai ketika melakukan penjagaan kepada Utsman. Saat itu Ali memang ada di Madinah sementara itu Ustman bin Hunaif posisinya menjabat sebagai gubernur Basharah. Ketika mereka telah sampai di Bashrah, akhirnya Ali pun memberikan tugas kepada Utsman bin Hunaif terkait dengan tujuannya datang ke Bashrah.

Perang Jamal memang tak bisa terelak lagi, dimana kala itu Jabalah sengaja keluar meneamuinya. Jabalah ini tentu saja seseorang yang telah terlibat dalam kasus pembunuhan Utsman. Ia pun berusaha melakukan penyerangan dengan 7000 pasukan. Tetapi mereka ternyata bisa mengalahkannya bahkan banyak personil yang sudah terbunuh.

Ali kala itu keluar dari Madinan kemudian kembali bergerak menuju ke Kufah. Hal ini bisa terjadi setelah beliau mendengarkan kabar jika sudah terjadi peperangan antara Gubernur tunjukan Ali untuk Bashrah, Ustman bin Hunaif dengan Azzubeir, Thalhah sekaligus Aisyah. Ali pun keluar ketika ia sudah mempersiapkan pasukan dengan jumlah 10.000 orang dengan tujuan memberikan penyerangan terhadap Azzubeir dan juga Thalhah.

Dari sini pastinya kita pun sudah mampu melihat dengan jelas jika Ali bin Abu Thalib ini sudah keluar mendatangi Aisyah, Thalhah dan Azzubeir. Mereka pun juga tidak memiliki maksud untuk memerangi Ali seperti apa yang sudah diklaim sebagian orang yang telah terpengaruh dengan adanya isapan jempol terkait dengan perang Jamal. Jika memang mereka berkeinginan untuk memberontak Ali, maka mereka pun langsung pergi ke Madinah bukan lagi Bashrah.

Inilah mengapa Azzubeir, Thalhah, dan Aisyah sekaligus orang yang sudah ikut bersama mereka tidak menolak kekhaliahan yang sudah dimiliki Ali. Bahkan mereka pun juga tidak mencela apalagi menyebutkan beragam kejelekan. Azzubeir sekaligus Thalhah memberikan pendapat jika pembunuh Utsman tidak bisa dibiarkan begitu saja. Tetapi pihak Ali memiliki pendapat jika menyelidiki pembunuh Ustman sekarang ini bukanlah hal yang terbilang mendesak. Melainkan bisa ditunda hingga keadaan bisa menjadi stabil. Ketika kesepakatan sudah terjalin antara kedua pasukan ini. Maka mereka pun mampu tidur dengan tenang. Hal ini dikarenakan kaum muslimin memang sudah bersepakat untuk tidak berperang. Hingga akhirnya perang jamal pun bisa terhindarkan.

Saat itu pengikut dari Abdullah bin Saba memang sudah bersepakat bakalan melakukan hal apapun supaya kesepakatan yang ada bisa dibatalkan. Kala itu menjelang subuh saat banyak orang sedang terlelap dalam tidurnya. Ada sekelompok orang yang memang melakukan penyerangan terhadap pasukan Azzubeir sekaligus Thalhah. Dimana mereka sudah membunuh beberapa orang yang berada diantara mereka. Setelah membunuh tentunya mereka pun melarikan diri. Pasukan Thalhah sudah mengira jika pasukan Ali bakalan berkhianat kepada mereka. Saat pagi hari pun mereka melakukan penyerangan terhadap pasukan Ali. Melihat hal ini pastinya pasukan yang berasal dari Ali juga melakukan serangan. Kejadian serang menyerang yang sudah terjadi antara kedua pasukan ini memang telah berlangsung hingga tengah hari. Dimana perang Jamal pun mulai berkecamuk semakin hebat.

Sekarang ini para pembesar yang berasal dari kedua belah pihak pun sudah berencana untuk menghentikan peperangan. Hanya saja usaha yang dilakukan ini ternyata tidak berhasil. Ali pun juga berusaha melerai mereka, hanya saja mereka ternyata tidak pernah menggubrisnya. Aisyah pun akhirnya mengirimkan Ka’ab bin Sur dengan membawa mushaf guna menghentikan perang Jamal yang terjadi.

Setelah membaca sekilas mengenai latar belakang terjadinya perang jamal ini. Pastinya kini anda semakin mengerti apakah sebetulnya perang jamal sekaligus bagaimanakah latar belakang dari peperangan tersebut. Tentunya masih banyak sekali pembahasan meluar yang bisa anda jadikan sebagai referensi. Dimana banyak membaca membuat kita semakin mampu memperluas pengetahuan. Jangan lagi anda merasa bingung atau menyesal dengan cerita terjadinya perang Jamal. Mempelajari satu per satu sejarah memang sangat berguna karena memang kita pun juga bangkit dari nol.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *