Unkapan kata "ah"

Ada Teguran Keras Dibalik Ungkapan kata “ah”….

Posted on

Ungkapan kata “ah”,  merupakan sebuah kebisaan kita sebagai anak yang pernah dilakukan dan mungkin sering, kebiasaan seperti apa ?. Kebiasaan pada orang tua ketika diperintahkan sesuatu namun menolaknya dengan berbagai alasan.

“Nak, belikan ibu korek api ya di warung depan !!”

“ah” emak nh, lg asyik maennya nh. Suruh adek aja tuh !!”

Bagaimana, apa ungkapan kata “ah” pernah diucapakan diwaktu kecil atau bahkan hingga saat ini ?

Jika benar-benar pernah mengucapakannya, saat ini kita mulai berfikir bagaimana jadinya disaat waktu telah menjadikan diri kita sebagai orang tua dan tiba-tiba disaat ingin menyuruh anak kita, ia menolaknya dengan ungkapan yang dahulu di saat masih kecil pernah terucap.

Apa yang terjadi? Benar, perasaan sedih itu muncul dalam hati dan bahkan kesedihan itu dilampiaskan dengan sebuah suara lantang, berteriak guna memarahi anak yang enggan melaksanakan perintah pada saat diperintahkan. Namun ada pula yang mengambil sikap mengerti dan menahan emosi tersebut, berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk nantinya.

Bermula dari ungkapan “ah” saja dapat menimbulkan rasa sakit yang mendalam pada diri orang tua, bukan sakit yang terlihat akan tetapi perasaan dan jiwanya tergoyah ketika melihat anaknya yang enggan menurut pada saat diperintahkan.

Kita selalu lupa, lupa akan bakti kepada kedua orang tua. Berapa lama dan berapa waktu yang telah mereka habiskan untuk kita mulai dari dalam rahim hingga tumbuh dewasa, namun pada saat mereka hanya menyuruh untuk membelikan korek, minyak goreng atau apapun itu kita masih enggan dan santai sambil berucap “ah”.

Lalu teguran apa yang kita dapatkan ketika mengucapkan kata “ah” ?

Tepatnya ungkapan kata “ah” yang mendapat teguran ialah disaat ungkapan tersebut terucap kepada kedua orang tua, disini teguran itu berlaku.

Dari mana teguran itu ?

Yupzzz, teguran itu langsung bersumber dari firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al Isra’ ayat 23-24.

وقضى ربك ألا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحسانا إما يبلغن عندك الكبر أحدهما أو كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما ( 23 ) واخفض لهما جناح الذل من الرحمة وقل رب ارحمهما كما ربياني صغيرا (24)

Artinya :

  1. dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.
  2. dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Bagaimana, benar bukan tentang adanya sebuah teguran dibalik ungkapan kata “ah” ?

Jadi, apa masih ingin mengulanginya lagi saat ini ?. Jika kamu adalah masih menjadi seorang anak dari orang tuamu maka saat ini pula harus merubah dan meminta maaf akan prilaku yang dahulu, namun jika kamu adalah seorang ayah atau ibu dari anak-anakmu maka ajarkanlah kepada mereka agar tidak mengucapkan kata “ah” dalam kehidupan sehari-harinya.

Orang tua yang membesarkan serta mendidik lalu kemudian disaat, mereka meminta bantuan kita malah enggan untuk membantunya. Kapan waktu untuk berbakti kepada mereka, waktu dan umur tidak dapat kita ketahui akan kepastiannya. Disaat mereka sudah tiada lagi lalu akan kemana untuk mencari kebaiktian kepada orangtua, padahal dengan berbakti kepada orang tua merupakan ladang pahala yang amat besar.

Yang seharusnya terucap kepada orang tua adalah ungkapan kalimat atau kata yang baik, sehingga tidak menyakitkan hati mereka.

Mari mengjarkan anak-anak kita pada saat diperintahakan seusiatu untuk tidak mengucapkan ungkapan kata “ah” .

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *